Follow abeezain on Twitter

Makna Filosofi Lambang Caruban Nagari DKC Kota Cirebon


Munculnya ide dirancangnya lambang Caruban Nagari yang tidak lain adalah simbol persatuan keluarga besar Pramuka Penegak dan Pandega Kota Cirebon, adalah keinginan besar, adanya perwujudan berupa simbol-simbol yang di dalamnya mewakili filosofi yang dipegang oleh Pramuka Penegak dan Pandega Kota Cirebon.


Munculnya rancangan ini dibahas dalam Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Kwarcab Kota Cirebon tahun 2004, yang pada saat itu terpilih Kak Turadi Triyanto, S.Pd.I sebagai Ketua Dewan Kerja Cabang Kota Cirebon periode 2004-2006 (masa bakti DKC 2 tahun mengikuti PPDK 131 Th 2003) menggantikan Kak Menoek Trimulyani, Amd.Pd., dengan ketua presidium Kak H. Andi Dermawan, S.Pd.I dan Sekretaris Kak Rissa Nurashri Habibu.


Sebelum membahas mengenai makna filosofis yang terkandung dalam lambang ini, sebaiknya perlu diketahui tentang kenapa nama keluarga besar Penegak dan Pandega Kota Cirebon diberi nama Caruban Nagari?


Caruban Nagari, atau dapat ditransliterikan dengan Negeri Cirebon, adalah julukan bagi Kesultanan Cirebon pada masa lampau. Nagari (Negeri, Kota, Daerah) adalah sebuah tempat yang di dalamnya memiliki pemerintahan layaknya sebuah wilayah dengan otoritas pengelolaan baik administratif meupun kekuatan militer. Sedangkan Caruban, berarti Campuran (walaupun ada pula yang mengartikannya dengan Pendatang), karena Kota Cirebon pada waktu itu dihuni oleh berbagai macam suku Bangsa, diantaranya Jawa, Sunda, Arab, Cina dan India. Maka dijulukilah Kota Cirebon sebagai Negeri Campuran atau Negeri Pendatang dengan Istilah Caruban Nagari.


Sehingga, nama keluarga besar Pramuka Penegak dan Pandega Kota Cirebon, diambil dari nama julukan Kota Cirebon pada masa lampau, tepatnya pada masa kejayaan Kesultanan Cirebon.


Selanjutnya mengenai makna filosofis lambang Caruban Nagari, berikut ulasannya :
1. Mega Mendung setengah melingkar
Mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Diharapkan Pramuka Penegak dan Pandega Kota Cirebon adalah calon pemimpin masa depan yang diharapkan dan membawa kemajuan untuk negeri. Baca lebih lanjut mengenai makna filosofis mega mendung.
2. Pelangi yang menghubungkan 4 mega mendung menuju 1 mega mendung utama di puncaknya (jumlah mega mendung 5 buah)
Melambangkan bahwa 4 mega mendung (4 rukun Islam yang pertama) sebagai dasar perilaku keseharian yang dibangun menuju bekal kesempurnaan rukun Islam yang terakhir (rukun haji), yang dihubungkan dengan garis melengkung sebagai perumpamaan pelangi, yaitu gambaran kehidupan cerah, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun dalam kesuksesan berkarir yang mengantarkan pada kesuksesan hakiki, yaitu menjadi Muslim yang sempurna. (bagi Pramuka T/D non Muslim mohon tidak mempermasalahkan hal ini, karena secara historis memang Kota Cirebon sebagai Kota Wali dan merupakan salah satu Keraton dengan bentuk pemerintahan Islam).
3. 5 buah Bintang Berwarna Kuning Keemasan
Melambangkan sila-sila Pancasila yang memayungi gerak langkah Pramuka T/D Kota Cirebon.
4. Silhoute Tunas Kelapa Bertolak Belakang
Merupakan lambang Pramuka Penegak dan Pandega yang bermakna satuan terpisah Putera dan Puteri namun berakar dari satu tempat yang sama, yaitu nilai-nilai Kepramukaan.
5. 2 Buah Pena Saling Bersilangan
Adalah simbol bahwa Pramuka T/D Kota Cirebon kritis dalam menggali informasi, dinamis serta komprehensif, terbiasa dengan saling bertukar informasi, senang berdiskusi, saling membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada, serta berusaha menyelesaiakannya dengan musyawarah mufakat.
6. Buku Terbuka
Sebagai lambang Pramuka T/D gemar mencari ilmu, senang membaca, mencari sumber-sumber ilmu pengetahuan, senantiasa terbuka fikirannya dan terbuka dirinya untuk menerima pengetahuan-pengetahuan baru. Buku terbuka sebagai bentuk tidak pernah berhenti (tertutup) Pramuka T/D Kota Cirebon untuk menimba ilmu, selalu haus akan pengetahuan dan informasi, tidak pernah berhenti belajar.
7. Pita Bertuliskan Caruban Nagari dalam Aksara Jawa
Bahwa Pramuka T/D Kota Cirebon bangga (pita membentang) menjadi bagian dari keluarga besar Caruban Nagari, menjaga nama baik Caruban Nagari dan mengaharumkan Caruban Nagari. Dituliskan dengan aksara Jawa, sebagai simbol bahwa Pramuka T/D Kota Cirebon, cinta dengan sejarah, kesenian dan kebudayaan lokal, berusaha melestarikan serta mempromosikan seni budaya lokal.


Kurang lebih demikian Makna Filosofi yang terkandung dalam Lambang Caruban Nagari DKC Kota Cirebon,. Semoga keluarga besar Pramuka Penegak dan Pandega Kota Cirebon, dapat menghayati nilai-nilai filosofis ini serta berusaha mengamalkannya dalam kehidupan keseharian. Sebagaimana dalam Gerakan Pramuka (salah satu prinsip dasar kepramukaan) yaitu adanya Kiasan Dasar Gerakan Pramuka, yang di dalamnya memiliki makna filosofis guna menjadikan Pramuka sebagai Generasi Penerus, Pelurus dan Pembaharu bagi Nusa dan Bangsa.


Nb. Mohon korelsi bila ada kesalahan pemaknaan dalam lambang caruban nagari

0 comments:

related post